bendera LMBR

bendera LMBR

Sabtu, 08 Oktober 2011

Jati Diri Anak Melayu

Jati Diri Anak Melayu
Di zaman penjajahan Belanda, tersebarlah suatu anggapan dari pihak kolonial berkenaan orang Melayu, bahwasanya orang Melayu kononnya memiliki semangat kerja yang kurang (pemalas), cepat merasa puas dan tiadalah berpikiran maju ke hadapan. Kemudian diperkatakan pula orang Melayu sebagai masyarakat yang tinggal berdekatan dengan laut dan laut sebagai sumber mata pencaharian, ada pula yang tinggal di pinggir-pinggir sungai dengan mata pencaharian berburu, menyadap getah dan pencaharian yang lain. Berikut sedikit penjelasan bagaimana sebenarnya jati diri melayu tersebut :

1. Seseorang disebut Melayu apabila sehari-hari berbahasa Melayu, beradat istiadat Melayu dan beragama Islam. Alhasil, orang Melayu itu dapat dilihat kepada agama dan budaya.
2. Orang Melayu selalu percaya kepada Allah SWT dan selalu mengikuti ajaran Rasulullah; hal ini diperkuat dengan peribahasa : Bergantung kepada satu, berpegang kepada yang Esa.
3. Orang Melayu taat kepada hukum demi keamanan dan kemakmuran masyarakatnya, seperti peribahasa : Adat itu jika tidur menjadi tilam, jika berjalan menjadi payung, jika di laut menjadi perahu, jika di tanah menjadi pusaka. Atau Mati anak heboh sekampong, mati adat heboh sebangsa. Walaupun demikian, tidak berarti adat resam tiada boleh berubah. Jika ianya tiada berkesesuaian, maka hal yang sedemikian dapatlah diubah tanpa mengundang kepada perkara yang menghebohkan. Hal ini bersesuaian dengan peribahasa Melayu yang berbunyi : Sekali air bah, sekali tepian berubah. Atau Tiada gading yang tak retak.
4. Orang Melayu mengutamakan budi dan bahasa, karena keduanya menunjukkan kepada sopan santun dan tinggi peradabannya. Seperti peribahasa mengatakan : Usul menunjukkan asal, bahasa menunjukkan bangsa. Atau Taat pada petuah, setia pada sumpah, mati pada janji, melarat karena budi. Atau Hidup dalam pekerti, mati dalam budi. Selain daripada itu, di dalam pantun Melayu juga tersirat :
Gunung Bintan lekuk di tengah
Gunung Daik bercabang tiga,
Hancur badan di kandung tanah,
Budi baik dikenang juga.
 

5. Orang Melayu mengutamakan pendidikan dan ilmu. Hal ini tercermin dalam beberapa peribahasa yang mengambil kepada hadist Rasulullah, yaitu : Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina, atau Menuntut ilmu itu sejak dalam buaian sampai ke liang lahat.
6. Orang Melayu mengutamakan budaya Melayu, becakap/berbicara tidaklah kasar, memakai baju menutupi aurat, menjauhkan pantang larang dan dosa. Biarlah mati daripada keluarga menanggung malu. Orang Melayu juga pandai menjaga air muka orang lain. Kalaupun marah cukup dengan sindiran. Seperti peribahasa mengatakan : Marahkan anak, sindir menantu.
7. Orang Melayu mengutamakan musyawarah dan mufakat sebagai sendi kehidupan. Di dalam segala hal baik perkawinan, kematian, kenduri, mendirikan rumah, maupun dalam pemerintahan. Bahkan nilai-nilai ini juga dilaksanakan bagi pendatang sehingga orang Melayu sangat terkenal dengan keterbukaannya. Ada pantun yang berbunyi

Apabila meraut selodang buluh Siapkan lidi buang miangnya
Apabila menjemput orang jauh
Siapkan nasi dengan hidangnya


8. Orang Melayu tak suka mencari lawan ataupun melawan, seperti ungkapan yang mengatakan: Pantang Melayu untuk mendurhaka. Tetapi akan melawan jika ianya terdesak, seperti pribahasa mengatakan : Musuh pantang dicari, kalau datang tidak menolak. Atau pribahasa : Alang-alang menceluk pekasam, biar sampai ke pangkal lengan. Di dalam pantun diungkapkan :

Kalau sudah dimabuk pinang,
Daripada ke mulut biarlah ke hati
Kalau sudah maju ke gelanggang

Berpantang surut biarlah mati

19 komentar:

  1. HAH, anggota, dan pemimpinnya bukan orang melayu. yang pasti. di saat MELAYU MENGUNTUNKAN semua ngaktu MELAYU, tapi, saat MELAYU DIHINA, DIEJEK, semua PADA SEMBUNYI!!!!!. para PENGHIANAT MELAYU, PARA PENIPU MELAY, PARA PENJILAT MELAYU banyak sekarang BERTEBARAN. pada tahun 2011 saya mengikuti membeli bunga di tempat penyemaian bunga, yang punya tempat penyemaian bunga ikut KETUA ASKAR MELAYU RIAU, setelah bincang-bancang ketahuan ia sebagai KETUA ASKAR MELAYU PEKANBARU, ternyata IA ORANG MINANG. katanya ia mendapatkan tanah ini untuk dipakai sementara dipakai untuk berjualan bunga karena ia KETUA ASKAR MELAYU PEKANBARU. pada saat bincang-bancang itu puluhan kali ia mencemeeh melayu pemalaslah, melayu bodohlah, melayu ngak tahu dirilah. jadi jelaslah di sini bahwa kebanyakan orang-orang banyak berlaku sebgai PENGHIANAT SEBAGAI MELAYU. MELAYU ITU IBARAT ISLAM dan orang-orang di LUAR MELAYU itu dianggap AMERIKA. kalau Amerika selalu mengganggap Islam sebagai musuh atau TERORIS. tapi di INDONESIA orang LUAR MELAYU MENGGAP MELAYU SEBAGAI MUSUH BESAR. ingat itu. ORANG NON MELAYU MUSUH DALAM SELIMUT!!!!!!!!! Mereka menggap bahwa kemunduuran daerah melayu itu disebabkan karena MELAYU PEMALAS, bahwa kemunduran atau KEMISKINAN INDONESIA ini disebabkan KARENA ORANG MELAYU yang PEMALAS. kalau orang mencuri, menipu timbangan di pasar, mengamen, minta-minta di jalan tidak MENGUSIK MEREKA, tetapi kalau MELAYU YANG PEMALAS yang ngak ada mengusik MEREKA, mereka zikirkan kata-kata ini kepada orang malayu secara langsung maupun di media-media. sungguh keji dan jahat orang-orang yang menjadi PENGHIANAT MELAYU. wajah mereka manusia TAPI HATI MEREKA SEPERTI IBLIS LAKTULAH.

    BalasHapus
  2. orang yang bukan melayu selalu JIJIK MELIHAT melayu. jika mereka mendengarkan kata-kata SI A itu orang melayu maka IMAGE yang pertama dalam OTAK mereka tidak lain dan tidak bukan adalah kata MELAYU PEMALAS.saya sebagai orang melayu sudah muak dengan mendengar cercaan bahwa orang melayu PEMALAS!!! sudah saatnya saya FIGHT BACK!!!. bagi saya sangat sulit dan sedikit orang melayu itu. yang banyak adalah MELAYU BLASTERAN. artinya di saat MELAYU MENGUNTUNGKAN mereka MENGATU MELAYU disaat melayu diejek atau tidak menguntunkan mereka sembunyi. wahai melayu bangkitlah kalian!!! bela melayu dengan darah kalian. siapa saja yang mengatakan melayu pemalas, tikamlah mereka itu pakai pisau. WAHAI PENGHIANAT MELAYU semoga kalian MATI TERKUTUK.

    BalasHapus
  3. banyak orang jawa, minang, bugis, batak mengaku melayu. mereka inilah yang disebut MELAYU BLASTERAN. di mulut mereka mengaku MELAYU, di hati tidak. pembelaan melayu pada mereka hanya sekedar mulut dan sekedar JIKA UNTUNG. tapi jika melayu dihina, jika melayu dicerca mereka NGAK BAKALAN NGOTOT membela MELAYU. BUKTINYA sudah banyak KOK. real dalam kenyataan bisa dibuktikan. TERKUTUKLAH KALIAN PENGHIANAT MELAYU

    BalasHapus
  4. JIKA kalian bukan orang MELAYU, kalian harus dengan gagah berani MENGAKU kalian bukan orang MELAYU. JANGAN menipulah. jangan jadi api dalam sekam. biarlah melayu itu sedikit tapi mempunyai marwah. buat apa melayu itu jumlahnya banyak tetapi di dalamnya ternyata BUKAN orang MELAYU, tetapi PARA BLASTERAN PENIPU. PARA BLASTERAN PENGHIANAT inilah yang menghancurkan melayu. MEREKA SELALU menzikirkan kata-kata MELAYU PEMALAS. TERKUTUKLAH melayu PENGHIANAT

    BalasHapus
  5. PARA melayu penghianat bertebaran di BUMI MELAYU. bahasa yang dipakai melayu, tetapi selalu mencemeeh tentang melayu, asal yang buruk-buruk melayu lah yang punya kerja. asal yang bagus-bagus tuh bukan orang melayu. pokoknya MELAYU itu ngak ada BAGUSNYA cuma sampah saja di dunia ini. HEI PARA PENGHIANAT MELAYU sadar dirilah kalian. jika kalian BUKAN MELAYU dan KALIAN PERPURA-PURA MENJADI melayu sementara kalian tidak MEMBELA MELAYU dengan HATI NURANI, hanya mencari keuntungan pada melayu sementara pada saat melayu dihina dan dihianati kalian diam, bahkan kalian pula mencemeeh melayu, semoga KALIAN MENJADI MANUSIA HINA di MUKA BUMI ini.

    BalasHapus
  6. pada tahun 2008 aku berbincang dengan orang DUMAI, bincang punya bincang ketahuan dia sebagai kepala cabang ranting LASKAR MELAYU di DUMAI. ku tanya namanya, namanya ...... tanjung. dalam hatiku kok orang melayu ada suku tanjung ya, aneh sekali. inilah salah satu contoh bahwa banyak orang mengaku melayu tapi ternyata ia bukan orang melayu.HEI ORANG YANG BUKAN melayu BERDIRILAH KALIAN dengan JUJUR dan BERANI. jika kalian bukan MELAYU JANGAN KALIAN MASUK sebagai LASKAR MELAYU. dan dari mulut kalianlah aku sering mendengar KALIAN MENGHINA MELAYU sedemikian RUPA. DASAR PENGHIANAT.

    BalasHapus
  7. arang melayu banyak tertipu oleh MELAYU BLASTERAN. karena orang blasteranlah maka DAERAH melayu ini NGAK MAJU-MAJU. setiap hari ku dengar kata-kata melayu pemalas, entah apa masalahnya. asalah cerita masalah pertanian, ujung-ujungnya melayu pemalas, asal cerita masalah cabe di pasarkanpun, ujung-ujungnya Melayu pemalas, sungguh aneh. KOK MELAYU DISALAHKAN!!! dasar PENGHIANAT MELAYU!!!!

    BalasHapus
  8. dari mulai maknya, adiknya, kakaknya, abangnya, besannya semuanya bahasa melayu, tapi jika bicara tentang suatu hal, ujung-ujungnya MELAYU PEMALAS, aneh bin ajaib ini MELAYU, semua masalah yang buruk-buruk MELAYU DEH, asal yang bagus-bagus, rajin, pintar, cermat, semuanya bukan melayu. ha ha dalam hatiku SUNGGUH BANGSAT JADI ORANG MELAYU!!!. KALAU BEGITU kalian yang bukan MELAYU KELUAR BUKAN DARI LUBANG ITU YA. OH KAMI ORANG MELAYU KELUAR DARI LUBANG ITU. MUNGKIN KALIAN KELUAR DARI ANGKASA. makanan kalian beras, orang melayu makannya TAHI KUCING ya. jadi secara kenyataan ORANG MELAYU dan NON ORANG MELAYU BEDA!!! TERKUTUKLAH KALIAN PENGHIANAT MELAYU.

    BalasHapus
  9. SEMOGA PENGHIANAT MELAYU terkutuk

    BalasHapus
  10. kurang ajar punya non melayu indonesia ,moga2 aja orang melayu di indonesia merdeka dan bersatu dengan malaysia

    BalasHapus
  11. aku prnah dengar yang sunda masih menyimpan dendam terhadap jawa hingga ke hari ni. benarkah sebelum jawa datang ke nusantara suku sunda dan sumatera sudah wujud lebih dahulu kemudian dijajah,dibunuh,diperkosa dengan jawa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. itulah tukang adu domba macam kau, pergilah dr nusantara baliklah ke negeri asalmu, ga tau sejarah asal nyerocos ky ikan cucut

      Hapus
  12. Memang macam tu lah bang tak benamo. Kami di pekanbaru. Becakap pakai cakap maelayu pun di cemeeh. Mau cari kerja pun payah gara2 nama ada unsur melayu. Di pemerintahan pun banyak mengaku melayu.

    BalasHapus
  13. Memang macam tu lah bang tak benamo. Kami di pekanbaru. Becakap pakai cakap maelayu pun di cemeeh. Mau cari kerja pun payah gara2 nama ada unsur melayu. Di pemerintahan pun banyak mengaku melayu.

    BalasHapus
  14. Memang macam tu lah bang tak benamo. Kami di pekanbaru. Becakap pakai cakap maelayu pun di cemeeh. Mau cari kerja pun payah gara2 nama ada unsur melayu. Di pemerintahan pun banyak mengaku melayu.

    BalasHapus
  15. untuk komentator rasis berani2nya kalian mengotak2an islam seperti itu? islam bukan cm buat melayu, orang jawa, sunda, bugis, minang jg banyak yg islam, kog seenaknya mengotak2an begitu? orang arab asli aja ga begitu2 amat, pantaslah kalo mau dikotak2an gampanglah diadu domba nantinya, indonesia itu mayoritas islam dan janganlah mau diadu domba

    BalasHapus
  16. Filosofi Melayu Pemalas...
    - Melayu itu Malas nak buat Gaduh, Sengketa, Ribut dan Bertikai
    - Melayu itu Malas Menganggu Orang, Menganggu Periuk Nasi Orang dan Menganggu keyakinan orang
    - Melayu itu Malas Mencari Muka, Malas nak Jadi penjilat
    jadi itulah Malas nye Melayu

    Kenapa Melayu Malas :Karena, Dayung Sudah di tangan, Perahu Sudah di Air, Karena Malas nye Melayu, Hujan Emas di Negeri Orang, Hujan Batu di Negeri Sendiri, Lebih Baik di negeri Sendiri.Apalagi Indah Kabar dari pada rupa. Bak Kate Usman Awang satu aje, Melayu ni jangan di tantang, Merajuk nye bahaye, kelubang cancing pun di cari, tak dapat Mata telinga pun di Jinjing. Faham kan.....!!!

    BalasHapus
  17. untuk pembuka kata jati diri dari blog ini, ada referensi apo sebab melayu dikatakan pemalas, bukan itu dari penjajahan belanda, jadi tolong cari rujukan lain. utk gambaran, bangsa melayu di kenal pada penjajahan kolonial oleh protugis dan inggris di Melaka. klw tuan hamba dapat referensi sejak zaman belanda, tak ado kene mengene jurnal yg tuan hamba ketengah kan di sini. By. Andy Yusuf

    BalasHapus
  18. BOlehkah saye mintak Jurnal dan Referensi dari tuan Hamba sebutkan ini??? Sumber dari mana yang menguatkan??
    mana tau kita boleh diskusi dan saling mencari kebenaran.
    trima kasih

    Jati Diri Anak Melayu
    Di zaman penjajahan Belanda, tersebarlah suatu anggapan dari pihak kolonial berkenaan orang Melayu, bahwasanya orang Melayu kononnya memiliki semangat kerja yang kurang (pemalas), cepat merasa puas dan tiadalah berpikiran maju ke hadapan. Kemudian diperkatakan pula orang Melayu sebagai masyarakat yang tinggal berdekatan dengan laut dan laut sebagai sumber mata pencaharian, ada pula yang tinggal di pinggir-pinggir sungai dengan mata pencaharian berburu, menyadap getah dan pencaharian yang lain. Berikut sedikit penjelasan bagaimana sebenarnya jati diri melayu tersebut

    BalasHapus